PODCAST

Kamis, 12 Januari 2017

JIMI MULTHAZAM





JIMI MULTHAZAM


Tidak hanya berbincang dalam satu kotak genre melainkan satu kotak yang isinya pereferensian dari sejumlah genre musik yang ada.
Melukis musik bersama Jimi Multhazam, sosok yang selalu meninggalkan kesan mendalam pada setiap karyanya baik melalui bequiet.
The Upstairs dan Morfem dari segi itu jimi telah menceritakan kehidupan perkantoran melaui lirik yang selalu tajam.
Sosok kecil sang pionir berbakat Indonesia, Jimi Multhazam sudah menggemari seni sejak orang tuanya mendidik ke arahnya
Ketika waktu dulu Jimi kecil bersama ibunya setiap kali ada tamu dirumahnya atau pergi untuk mengobrol dengan tetangga atau saudara, ibu jimi selalu membekali dia dengan selembaran kertas dan spidol, Tujuannya agar jimi kecil tidak rewel dan anteng. dari situ juga memang jimi sudah mulai punya ketertarikan di bidang gambar.
Sebetulnya Jimi Multhazam memiliki hubungan yang cukup unik dengan musik. Biasanya anak-anak paling suka musik yang lucu dan gembira, tapi inilah Jimi, hubungan dengan kakaknya  yang kala itu hobi memutarkan lagu-lagu dari RollingStones, The Beatles, atau The Police sedari dia masih SD.
Kala beranjak SMP Jimi mendengar musik heavy metal mulai dari Kiss dan Twisted Sister, dia juga mulai mengenal Van Halen, Daved Lee Roth yang membuat opsesinya bertambah dan tidak lagi terbendung untuk tidak memainkan musik di setiap harinya. Saat Jimi Multhazam SMA dia merambah referensi dengan musik Punk Rock dan mendengarkan persilangan antara Trash Metal dan Punk Rock melalui Metallica. Untungya Jimi kemudian menemukan suatu unsur yang dimana saat dirinya mendengarkan The Dehumanizers, dari situlah jimi memulai untuk membuat lagu yang pada akhirnya ia juga membentuk band bersama rekannya.
Sementara berkembang di masa perkuliahan ketika Jimi masuk ke IKJ (Institut Kesenian Jakarta) mengambil seni rupa, yang membuat dia semakin kokoh untuk terjun dan memastikan hidupnya di jalur seni.
Jimi Multhazam lahir di Jakarta bulan Januari tanggal 2 tepat 4 hari sebelum peristiwa Malari melanda, pada sebuah bidan bilangan kampung melayu. Jimi adalah sosok yang lebih dulu mahir menggambar di banding membaca, dia menderita Step ketika balita, hingga akhirnya tumbuh menjadi anak penghayal. Kalau di sekolah dia lebih gemar menulis dan menggandrungi musik dari The Police sebagai lagu pertama yang ia minati bahkan yang ia sukai. Berlanjut kembai ke duran-duran hingga Michael Jackson, tapi ada masa ketika jimi dan kuping kecilnya itu sudah jengah mendengarkan musik seperti Toto. Justru dari sanalah jimi yang tidak bisa terlepas dari musik, jimi seakan terkena Trend New Wave yang melanda kala itu. Kemudian naik kelas kearah RollingStones masuk dan berkelok kearah Deep Purple dan pada akhirnya masuklah gerbang Heavy Metal saat beranjak remaja, semakin kencang Trash Metal, membelokannya kearah Crossover, bahkan menukik kearah Hardcore, menemukan Roots Punk Rock dan Tidak di pungkiri lagi akhirnya kembali ke muasal dari semuanya yaitu Rock n Roll juga Folk salah satu bentuk yang paling mewakili karakter Jimi Multhazam.
Beragam memang warna warni musik tidak terbendung aneka rupa faman bahkan merayu. Keberanian bermusik tumbuh kala Jimi SMA. Saat, dia diberikan pinjaman kaset The Dehumanizers oleh salah satu temannya.
Di tahun 1997 Jimi bergabung dengan band Bequeit. Band yang merilis album bernuansa Hardcore/Punk/S.K.A.
Tapi, jimi tetaplah Jimi dengan segudang khayalan dan Eksperimennya yang gila, dia mencoba hal baru dengan membuat  band baru bernama Try and Error, sementara dari Bequeit yang menciptakan Morvoids, lalu ada Jimi and The Playboys, hingga pada akhirnya menemukan Partner ajaib di band The Upstairs di tahun 2001.
The Upstairs juga tidak sepenuhnya manis, kala ketika 8 tahun masa jaya pun sirna hingga sampai badai itu melanda, lagi-lagi akhirnya Jimi membentuk band yang bernamakan Morfem dengan rekan barunya. Melakukan hal yang lebih berlawanan lagi dari kebiasaannya, berusaha keluar dari ruang yang semakin membatasi geraknya.
Lalu di tahun ke 9 The Upstairs Jimi Multhazam ini justru melepas album bersamaan dengan Morfem, dan sampai saat ini Sosok pionir penghayal yang merepresentasikan musik sebagai ruang karya ini adalah orang yang juga menggunakan media apa saja untuk menyampaikan gagasannya.

Diskografi Bequeit

EP       : Conusci Questa Canzone (1997)
Album :
·        Conusci Questa Canzone “its bequiet” (1998)
·        Maybe someday we’ll follow him (2010)
·        Age of Dinosour (2015)





 
Diskografi The Upstairs
EP       : Antahberantah (DIY / Januari 2002)
Album :
·        Matraman (Sirkus Rekord / Feb 2004)
Energy merupakan sebuah album musik kedua karya The Upstairs. Dirilis pada tahun 2006 dengan lagu utamanya yang berjudul Terekam Tak Pernah Mati. Lagu ini menduduki posisi ke-14 di chart MTV Ampuh 






Daftar lagu
1.     Terekam Tak Pernah Mati
2.     Disko Darurat
3.     Matraman
4.     Hanya Aku Musik dan Lantai
5.     Energy
6.     Frustasi
7.     Cosmic G Spot
8.     Digital Video Festival
9.     Gadis Gangster
10.                        Satelit
11.                        Dansa Akhir Pekan
12.                        Apakah Aku Berada di Mars atau Mereka Mengundang Orang Mars

·        Magnet (2009)
·        Katalika (Magnet Music & Organic Records/ 2012)






Diskografi Morfem


Hey, Makan Tuh Gitar!
released March 2013
MRFM/Demajors records
Produced by Jimi Multhazam & Pandu Fuzztoni
Mixed By Barlian Yoga
Mastered by Barlian Yoga
Recorded at Almos Studio 2012
Artwork by Jimi Multhazam
Photograph by Agung Hartamurti Wirawan



Seka Ingusmu!
2nd Anniversary Freedownload Single
Recorded Live Overdub at The Radiant
Produced by Morfem
Mixed by Wahyu HW
Enginered By Wahyu HW
Art Work by Jimi Multhazam
Band Photo by Agung Hartamurti Wirawan



Indonesia
Released January 13th 2011
MRFM/Demajors Records
Produced By Morfem
Executive Produced by Jimi Multhazam
Recorded at Firecatz Jakarta, AZ Studio Karawaci
Mixed by Joseph Saryuf
Acoustic version mixed by Wahyu HW
Sleeve Art Directed by Jimi Multhazam
Sleeve Graphic Designed by Febronx
Photograph by Agung Hartamurti Wirawan, PF Photoworks


Tidak ada komentar:

Posting Komentar